Minggu, 15 Mei 2011

Instalasi AppServ

AppServ
Berikut ini cara melakukan instalasi AppServ di komputer Anda.
1. Download software AppServ ini di http://appservnetwork.com
Dalam versi terbaru AppServ (v 2.6.0) terdapat software berikut ini:
· Apache 2.2.8
· PHP 6.0.0-dev (PHP versi terbaru)
· MySQL 6.0.4-alpha
· phpMyAdmin-2.10.3
2. OK... setelah Anda mendownloadnya, silakan double click file hasil
downloadnya.
3. Secara default, letak file AppServ untuk instalasi ini adalah di C:\AppServ
4. Bila pada instalasi AppServ muncul kotak dialog seperti ini, maka pilihlah semua
option yang ada
Option tersebut menunjukkan software apa saja dalam AppServ yang ingin
diinstal, dalam hal ini pilihlah semuanya (Apache, MySQL, PHP server dan
phpMyAdmin).
Catatan: phpMyAdmin adalah software untuk mempermudah pengelolaaan
database MySQL

5. Bila sampai pada tahap tampilan instalasi seperti di bawah ini
Isikan Name Server nya dengan nama Anda atau apalah sebarang. Nama itu
nantinya dipakai sebagai nama server webnya. Sebaiknya jangan ada spasi untuk
nama servernya. Nama server nanti bisa dipanggil di browser, misal kalau nama
servernya ‘rosihanari’, maka Anda dapat mengakses http://rosihanari di browser
Anda.
6. Selanjutnya apabila instalasi telah sampai pada tampilan berikut ini
Isikan password untuk username: root guna mengakses database MySQL. Oya…
sebaiknya option Enable InnoDB Anda aktifkan supaya MySQL bisa mensupport
relasi dan integritas antara tabel. Apa kelebihan InnoBD? Silakan baca artikel
saya di
http://blog.rosihanari.net/foreign-key-relationship-dan-referential-integritydi-
mysql/
7. Apabila proses instalasi selesai, maka selanjutnya cobalah buka browser Anda
dan arahkan URLnya ke http://namaserver yang telah Anda berikan sebelumnya
pada proses instalasi. Bila browsernya menampilkan halaman berikut ini, maka
instalasi AppServ sukses.
8. Halaman yang tampil di atas adalah hasil dari akses file index.php yang terletak
dalam direktori C:\AppServ\www. Jadi... file-file web dan juga script PHP yang
nantinya akan Anda buat harus diletakkan di direktori tersebut. Apakah bisa
diletakkan di tempat lain? Oh bisa saja... bagaimana caranya, simak di Bab 3
tentang bagaimana mengatur konfigurasi di PHP dan Web Server (Apache)

Yudi Rusmawan

Minggu, 08 Mei 2011

Instalasi PHP dan Software Pendukungnya


Pada bab ini Anda akan mempelajari bagaimana cara melakukan instalasi PHP server dan juga pendukungnya. Agar script PHP yang Anda buat bisa berjalan, Anda terlebih dahulu harus sudah menginstall PHP server di komputer Anda. Oya... dalam hal ini kita akan belajar menginstal PHP server ini di komputer Anda sendiri untuk keperluan belajar. Anda tidak perlu menjalankan script PHP di server khusus yang spesifikasinya besar atau di server hosting, tapi cukup di komputer Anda pribadi. Eh... sebelum kita mulai membahas cara instalasi PHP, ada sedikit hal yang perlu saya sampaikan. Mengapa saya menyebut kode-kode PHP dengan istilah script dan bukannya suatu program? Ya... karena kode PHP ketika dijalankan, Anda tidak perlu melakukan proses compiling terlebih dahulu tapi langsung dijalankan oleh mesin. Beda dengan bahasa pemrograman seperti Java, Pascal atau C++. Kode-kode yang ditulis dengan bahasa-bahasa tersebut dinamakan program, karena sebelum kode tersebut dijalankan, terlebih dahulu harus dicompile oleh mesin. OK... kita mulai masuk ke pokok bahasan utama. Untuk bisa menjalankan PHP, Anda
butuh beberapa software pendukungnya antara lain: Web Server, dan juga database sebagai pelengkapnya. Database di sini diperlukan ketika Anda ingin membuat aplikasi web yang diintegrasikan dengan database.

Ada beberapa macam software yang bisa digunakan sebagai web server, diantaranya adalah : Apache, IIS, dan Personal Web Server. Sedangkan untuk software database, atau sering disebut dengan istilah DBMS (Database Management System), Anda bisa menggunakan MySQL, SQL Server, MS. Access, dll.
Nah... di sini saya hanya akan mengajarkan bagaimana melakukan instalasi PHP server, Apache sebagai web servernya dan juga MySQL sebagai DBMS nya. Mengapa saya memilih Apache dan MySQL? Ya... karena hampir seluruh server hosting telah mendukung kedua software. Selain itu keduanya adalah free sehingga tidak perlu khawatir lagi terkait lisensinya. OK... untuk menginstal PHP dan pendukungnya, Anda tidak perlu melakukan instalasi satu persatu, namun bisa langsung sekaligus semuanya. Lho kok bisa? Ya... karena saat
ini banyak tersedia software bundling yang di dalamnya sudah ada PHP server, Apache dan MySQL nya. Beberapa di antaranya adalah AppServ, XAMPP dan EasyPHP. Tapi dalam hal ini saya sangat merekomendasikan AppServ karena konfigurasinya yang sangat mudah dibandingkan yang lain.

Yudi Rusmawan

Tool Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Belajar PHP?



Untuk memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda miliki :
  1. Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 % free)
  2. Software PHP server (100% free)
  3. Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah menguasai PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain.
  4. Text Editor, misalkan Notepad atau Notepad++. Dalam hal ini saya merekomendasikan Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga mensupport untuk memudahkan penulisan bahasa program.
  5. Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai pendukung saja.
Untuk tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi secara terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server Apache, PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ (http://www.appservnetwork.com) sebagai softwarenya. Software ini 100% Free. Untuk AppServ rilis terakhir (2.6.0) Anda akan mendapatkan :
· Apache 2.2.8
· PHP 6.0.0-dev
· MySQL 6.0.4-alpha
· phpMyAdmin-2.10.3

Yudi Rusmawan

Rabu, 27 April 2011

Pengenalan PHP

Pengenalan PHP


Pada bab ini Anda akan dikenalkan dengan PHP sebagai salah satu server side programming, pengertian server side programming dan client side programming, serta alasan mengapa memilih PHP. Tak lupa pula akan dijelaskan tool apa saja yang diperlukan untuk belajar PHP.


Tentang Client Side dan Server Side Programming


PHP atau merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman yang termasuk kategori server side programming. Wah… apaan tuh maksudnya server side programming? OK… server side programming adalah jenis bahasa pemrograman yang nantinya script/program tersebut akan dijalankan oleh server. Selanjutnya hasil pengolahan script/program tersebut akan dikirim ke client sebagai output.


Sebagai gambaran dari server side programming adalah sebagai berikut ini.
Misalkan Anda ingin membuat script/program untuk menjumlahkan dua buah bilangan dengan menggunakan PHP. Nah… andaikan Anda telah membuat form untuk input kedua bilangan dan membuat script PHP untuk mengolah penjumlahan kedua bilangan. Dalam hal ini, keduanya (form dan script PHP) sama-sama diupload ke server. Selanjutnya misalkan ada seorang user yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka user tadi akan mengakses ke server. Apa yang diakses? Tentunya form input bilangan yang akan dijumlahkan. Dalam hal ini posisi si user adalah sebagai client. Nah… setelah si user mengisi bilangan pada form, selanjutnya dia mensubmitnya. Trus… kemana mensubmitnya? Karena Anda tadi membuat script PHP dan form input telah diarahkan ke script PHP tersebut, maka data input akan disubmit ke server untuk diolah menggunakan script PHP yang telah Anda buat tadi. Setelah input diolah (dijumlahkan), maka hasilnya akan kembali dikirim ke client sebagai output sehingga si user mengetahui hasil penjumlahan dua bilangan yang diinputkan melalui form tadi. Penjelasan detail tentang cara mengkaitkan antara form dan script PHP sebagai pengolahnya akan dijelaskan di bab tentang pemrosesan form. Trus… selain server side programming, apakah ada jenis yang lain? Oh.. Ada donk yaitu client side programming. Jenis programming ini merupakan kebalikan dari server side programming. Untuk client side programming, script/program akan diproses di dalam client sendiri.

Untuk menggambarkan client side programming, kita ambil contoh kasus yang sama dengan sebelumnya yaitu script menjumlahkan dua bilangan. OK… misalkan Andamembuat form input untuk memasukkan dua bilangan, serta script untuk menjumlahkannya. Selanjutnya keduanya ditaruh/diupload ke server. Misalkan ada user yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka dia akan mengakses ke server form input. Karena Anda menggunakan script pengolah berjenis client side programming, maka script tersebut juga akan terakses oleh si user. Biasanya script ini diletakkan dalam satu halaman yang sama dengan form. Oleh karena itu bila si user mengakses form, maka script juga otomatis akan terakses. Setelah si user memasukkan bilangan ke dalam form, lalu dia mensubmitnya. Trus… kemana submitnya? Yap… submit ini tidak ditujukan ke server melainkan ke client itu sendiri dan diolah oleh script yang ikut terakses tadi. Kemudian hasilnya ditampilkan sebagai output. Salah satu contoh bahasa pemrograman web yang berjenis client side programming adalah Javascript.


Untuk melihat perbedaan yang kentara antara bahasa pemrograman web yang berjenis server side programming dan client side programming adalah bisa atau tidaknya script/program itu ditampilkan ke dalam browser ketika mengaksesnya. Apa maksudnya? Cobalah akses suatu halaman situs yang di dalamnya terdapat Javascript, misalnya http://detik.com. Ketika Anda lihat source halaman web tersebut (klik kanan, klik View Page Source pada Firefox atau klik nanan, klik View Source pada IE), maka dapat Anda
lihat isi kode script Javascriptnya, yang biasanya ditandai dengan


<script type="text/javascript" language="javascript">
dan diakhiri dengan tanda
</script>


Mengapa kode Javascript itu bisa terlihat? Ya… karena script itu nantinya akan diproses oleh komputer client, sehingga kode itu ibaratnya harus didownload terlebih dahulu ke dalam client. Selanjutnya bandingkan ‘penampakannya’ ☺ bila Anda mengakses script PHP, misalkan script yang telah saya buat untuk percobaan (http://rosihanari.net/test.php). Ketika Anda lihat dibrowser, maka yang tampil adalah hanyalah berupa teks pesan saja. Dan apabila Anda lihat sourcenya, maka tidak tampak perintah-perintah yang berupa kode PHP.
Padahal isi dari script test.php ini adalah sebagai berikut:


<?php
echo "Hello apa kabar?<br />";
echo "Terimakasih atas kepercayaan Anda pada Rosihan Ari sebagai pembimbing belajar PHP Anda";
?>


Mengapa bisa demikian? Ya… karena script test.php ini telah dijalankan atau diproses di server dan bukan di client. Dalam hal ini client hanya menerima output hasil pengolahan script di server. Mudah-mudahan dari uraian di atas Anda sudah bisa membedakan apa itu server side programming dan client side programming.

Mengapa PHP

Mengapa PHP?

Di samping PHP, sebenarnya ada beberapa jenis pemrograman lain yang termasuk server side programming yaitu JSP (Java Server Pages), ASP (Active Server Pages), Phyton, dan Perl, serta masih ada lagi beberapa yang lain. Namun mengapa saya rekomendasikan PHP untuk Anda pelajari? Ya… karena PHP memiliki beberapa kelebihan antara lain:
  1. Bahasa pemrograman PHP sangat mudah dipelajari karena mirip dengan bahasa C/C++
  2. PHP mudah diimplementasikan karena software PHP servernya 100% Free
  3. Kebanyakan server web hosting mensupport PHP
  4. PHP paling banyak digunakan oleh web programmer di seluruh dunia
  5. Anda bisa melakukan instalasi PHP server sendiri dengan mudah di komputer pribadi Anda untuk belajar.
  6. Integrasi antara PHP dan database mudah untuk diimplementasikan karena PHP mensupport banyak database (DBMS), seperti MySQL, MS. Access, Oracle, DB2, Dbase, Interbase dll.
Tool Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Belajar PHP?

Untuk memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda miliki :
  1. Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 % free)
  2. Software PHP server (100% free)
  3. Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah menguasai PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain.
  4. Text Editor, misalkan Notepad atau Notepad++. Dalam hal ini saya merekomendasikan Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga mensupport untuk memudahkan penulisan bahasa program.
  5. Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai pendukung saja.
Untuk tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi secara terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server Apache, PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ (http://www.appservnetwork.com) sebagai softwarenya. Software ini 100% Free. Untuk AppServ rilis terakhir (2.6.0) Anda akan mendapatkan :

· Apache 2.2.8
· PHP 6.0.0-dev
· MySQL 6.0.4-alpha
· phpMyAdmin-2.10.3

Yudi Rusmawan